PENGIDAP PENYAKIT ASAM LAMBUNG BISA TERKENA ESOFAGUS BARRET
Penyakit asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks asam) ini berpotensi mengiritasi lapisan esofagus, bahkan menyebabkan penyakit Esofagus Barrett. Penyakit asam lambung memang cukup umum terjadi. Namun, pada kasus penyakit asam lambung yang lebih parah parah, refluks asam bisa terjadi setidaknya sekali seminggu. Hal ini kemudian bisa menyebabkan peradangan kronis di kerongkongan. Karena hal inilah esofagus Barrett pun terjadi.
Apa Itu Esofagus Barrett?
Esofagus Barrett adalah kondisi saat lapisan datar berwarna merah muda dari tabung menelan yang menghubungkan mulut ke lambung (esofagus) menjadi rusak oleh refluks asam. Akibatnya lapisan tersebut menebal dan menjadi merah.
Di antara kerongkongan dan lambung, terdapat katup yang sangat penting yaitu katup kerongkongan bawah atau lower esophageal sphincter (LES). Seiring waktu, LES bisa gagal berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini dikenal sebagai penyakit asam lambung atau refluks gastroesofagus (GERD). Pada beberapa orang, GERD bisa memicu perubahan pada sel yang melapisi esofagus bagian bawah yang menyebabkan terjadinya esofagus Barrett.
Alasan Esofagus Barrett Rentan Dialami Pengidap Asam Lambung
Penyebab pasti esofagus Barrett belum diketahui. Namun, kondisi tersebut biasanya ditemukan pada orang yang mengidap penyakit asam lambung atau GERD. Sayangnya, banyak juga orang yang tidak mengalami gejala refluks atau kondisi yang dikenal sebagai ‘silent reflux’ yang kemudian mengarah pada kondisi esofagus Barret. Menurut beberapa penelitian, esofagus Barrett ini hanya mempengaruhi sekitar 5% orang dengan refluks asam.
Baik refluks asam disertai gejala GERD atau tidak, naiknya asam lambung dan bahan kimia kembali ke kerongkongan dapat merusak jaringan kerongkongan dan memicu perubahan pada lapisan tabung penelan, yang akhirnya menyebabkan esofagus Barrett.
Faktor Risiko Esofagus Barrett
Selain mengidap penyakit asam lambung, berikut ini faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko esofagus Barrett:
- Riwayat Keluarga. Kamu berisiko tinggi mengalami esofagus Barrett jika kamu memiliki keluarga dengan riwayat esofagus Barrett atau kanker esofagus.
- Jenis Kelamin. Pria lebih berisiko terkena kondisi ini daripada perempuan.
- Ras. Orang berkulit putih berisiko lebih tinggi terkena esofagus Barrett daripada orang dari ras lain.
- Usia. Esofagus Barrett bisa terjadi pada semua usia, tapi lebih sering terjadi pada orangtua di atas 50 tahun.
- Obesitas. Lemak tubuh di sekitar perut meningkatkan risiko kamu terkena esofagus Barrett.
- Merokok. Baik orang yang masih merokok maupun orang yang pernah merokok sebelumnya berisiko mengalami esofagus Barrett.
Cara Mengobati GERD untuk Mencegah Esofagus Barrett
Apabila kamu mengidap GERD, mengobati kondisi tersebut membantu mencegah esofagus Barrett dan perkembangan kondisi tersebut lebih lanjut.
Dokter
biasanya akan merekomendasikan agar kamu terlebih dahulu mencoba
melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan yang dijual
bebas untuk mengatasi penyakit asam lambung. Apabila tidak mengalami
perbaikan dalam beberapa minggu, dokter akan merekomendasikan obat resep
atau operasi.
Itulah yang perlu kamu pahami mengenai esofagus Barrett yang rentan dialami pengidap penyakit asam lambung. Jadi, jika kamu merasa ada gejala tidak nyaman pada kerongkongan akibat penyakit asam lambung, maka jangan tunda lagi untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat.